POLA
PERKEMBANGAN
PENYAKIT
TIDAK MENULAR DAN KEMATIANNYA
Tugas Mata Kuliah Epidemiologi
Oleh:
SINTA YESTI SETIYANA
2014-66-054
FAKULTAS
FISIOTERAPI
UNIVERSITAS
ESA UNGGUL
POLA
PERKEMBANGAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
DAN
KEMATIANNYA
Situasi
Global
Penyakit
tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara global. Data WHO
menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian yang terjadi di dunia pada tahun 2008,
sebanyak 36 juta atau hampir dua pertiganya disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular.
PTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara dengan
tingkat ekonomi rendah dan menengah, dari seluruh kematian yang terjadi pada
orang-orang berusia kurang dari 60 tahun, 29% disebabkan oleh PTM, sedangkan di
negara-negara maju, menyebabkan 13% kematian. Proporsi penyebab kematian PTM
pada orang-orang berusia kurang dari 70 tahun, penyakit cardiovaskular
merupakan penyebab terbesar (39%), diikuti kanker (27%), sedangkan penyakit
pernafasan kronis, penyakit pencernaan dan PTM yang lain bersama-sama
menyebabkan sekitar 30% kematian, serta 4% kematian disebabkan diabetes.
Menurut
Badan Kesehatan Dunia WHO, kematian akibat Penyakit Tidak Menular (PTM)
diperkirakan akan terus meningkat di seluruh dunia, peningkatan terbesar akan
terjadi di negara-negara menengah dan miskin. Lebih dari dua pertiga (70%) dari
populasi global akan meninggal akibat penyakit tidak menular seperti kanker,
penyakit jantung, stroke dan diabetes. Dalam jumlah total, pada tahun 2030
diprediksi akan ada 52 juta jiwa kematian per tahun karena penyakit tidak
menular, naik 9 juta jiwa dari 38 juta jiwa pada saat ini. Di sisi lain,
kematian akibat penyakit menular seperti malaria, TBC atau penyakit infeksi
lainnya akan menurun, dari 18 juta jiwa saat ini menjadi 16,5 juta jiwa pada
tahun 2030.4 Pada negara-negara menengah dan miskin PTM akan bertanggung jawab
terhadap tiga kali dari tahun hidup yang hilang dan disability (Disability
adjusted life years=DALY) dan hampir lima kali dari kematian penyakit menular,
maternal, perinatal dan masalah nutrisi.
Secara
global, regional dan nasional pada tahun 2030 transisi epidemiologi dari
penyakit menular menjadi penyakit tidak menular semakin jelas. Diproyeksikan
jumlah kesakitan akibat penyakit tidak menular dan kecelakaan akan meningkat
dan penyakit menular akan menurun. PTM seperti kanker, jantung, DM dan paru
obstruktif kronik, serta penyakit kronik lainnya akan mengalami peningkatan
yang signifikan pada tahun 2030. Sementara itu penyakit menular seperti TBC,
HIV/AIDS, Malaria, Diare dan penyakit infeksi lainnya diprediksi akan mengalami
penurunan pada tahun 2030. Peningkatan kejadian PTM berhubungan dengan
peningkatan faktor risiko akibat perubahan gaya hidup seiring dengan
perkembangan dunia yang makin modern, pertumbuhan populasi dan peningkatan usia
harapan hidup.
Situasi
Indonesia
Indonesia
dalam beberapa dasawarsa terakhir menghadapi masalah triple burden diseases.
Di satu sisi, penyakit menular masih menjadi masalah ditandai dengan masih
sering terjadi KLB beberapa penyakit menular tertentu, munculnya kembali
beberapa penyakit menular lama (re-emerging diseases), serta munculnya
penyakit-penyakit menular baru (new-emergyng diseases) seperti HIV/AIDS,
Avian Influenza, Flu Babi dan Penyakit Nipah. Di sisi lain, PTM menunjukkan
adanya kecenderungan yang semakin meningkat dari waktu ke waktu.
Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2007 dan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 dan
2001, tampak bahwa selama 12 tahun (1995-2007) telah terjadi transisi
epidemiologi dimana kematian karena penyakit tidak menular semakin meningkat,
sedangkan kematian karena penyakit menular semakin menurun (lihat grafik gambar
1). Fenomena ini diprediksi akan terus berlanjut.
Gambar 1 :
Distribusi penyebab kematian menurut kelompok penyakit di Indonesia, SKRT 1995,
SKRT 2001, Riskesdas 2007
Sumber : Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
tahun 2007
Gambar 1 di atas memperlihatkan bahwa
selama tahun 1995 hingga 2007 di Indonesia proporsi penyakit menular telah
menurun sepertiganya dari 44,2% menjadi 28,1%, akan tetapi proporsi penyakit
tidak menular mengalami peningkatan cukup tinggi dari 41,7% menjadi 59,5%,
sedangkan gangguan maternal/perinatal dan kasus cedera relatif stabil.
Gambar 2 : Proporsi Kasus Mati Rawat Inap Penyakit Menular, Penyakit
Tidak Menular, Penyakit Maternal/Perinatal dan Cedera di Rumah Sakit di
Indonesia Tahun 2009 dan 2010 Terhadap Jumlah Pasien Keluar Mati
Sumber : Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)
Tahun 2010-2011
Dapat dilihat dari diagram di atas
bahwa kematian yang disebabkan penyakit tidak menular cukup stabil dan lebih
besar jumlahnya dibandingkan dengan penyebab kematian lainnya.
SUMBER
Kementrian Kesehatan RI. 2012. Buletin
Jendela Data dan Informasi Kesehatan “Penyakit Tidak Menular”.
Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar